Selasa, 14 Agustus 2012

Dibawah Langit (Puisi)


mengertilah....
yang ku tapak bukan aspal mulus
melainkan jalanan berbatu tidak menentu
langkahku terhuyung hampir terjatuh
berkali-kali menopang tubuh di pepohonan

sesekali ku menengadah
menatap hamparan langit diatas sana
berharap langit pekat mengerti arti hidupku
sedikitnya mengerti hidupku sepekat warnanya

bukannya mengerti...
langit malah menjatuhkan airnya
aku menundukan wajahku...
menatap krikil-krikil kecil yang kupijak...
tersenyum miris mendapati langitpun tak ingin mengertiku...

lantas semasih aku dibawah langit,,,
Siapa yang akan mengertiku ?
jalanan pun memberi kerikilnya
langit menjatuhkan airnya

hanya tersisa pepohonan dipinggir jalan
memberiku dahannya untuk berpegangan
sudi menopang tubuhku tanpa berkata
mau menyelimutiku dengan daunnya yang berguguran

Pepohonan...
dibawah langit...
adalah sandaranku...
ditengah kepekatan...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar