Sabtu, 12 Januari 2013

BEST FRIENDS #part2


BEST FRIENDS (cerpen CRAG) #part2
#RIO's dream


Rio menarik nafasnya berat, mencoba mencari setitik celah untuk menghembuskannya secara perlahan. Namun nyatanya tidak ada setitik celahpun disana, langkah-langkahnya terus berpacu membelah keramaian jalanan menuju kafe.

Dia tidak berlari sendiri, ada beberapa orang bertubuh kekar dibelakangnya. Mereka mengejar rio ntah karna apa. Wajah-wajah sangar mereka menggambarkan kalau mereka benar-benar menaruh marah pada rio yang berlari didepan mereka, wajah mereka tampak bernafsu untuk menangkap rio dan segera menuntaskan masalah mereka.

Sementara dari seberang jalan yang berbeda, seseorang sedang mencoba mencari akal untuk meloloskan rio dari kejaran orang-orang bertubuh kekar tersebut. setelah lama berfikir, orang tersebut ikut berlari kearah gang kecil yang menunjukkan jalan pintas agar cepat berada didepan rio.

Dengan sedikit melengokkan kepalanya, orang tersebut dapat melihat rio yang masih dikejar-kejar. Setelah menutup kepalanya dengan kepala jaket yang digunakannya, orang tersebut langsung menarik tangan rio dari dalam gang, setelah itu ia melempar tubuh rio kebalik drim-drim bensin besar agar tubuh rio tapat tertutup dan tidak terlihat oleh orang-orang betubuh kekar yang masih mengejarnya dari belakang.

“eh, loe cepet lepas jaket loe.” Perintah orang tersebut sambil melepas jaketnya juga.

Rio tidak bergeming, ia masih mencoba mengatur nafasnya. Sementara orang tersebut menghela nafas berat dan melepaskan jaket rio secara paksa dan menggunakan jaket rio ketubuhnya. setelah itu, orang tersebut memasangkan jaketnya ketubuh rio, lalu ditariknya kepala jaket hingga menutupi wajah rio agar sedikit tersamarkan.

“loe dengerin perintah gue.” Katanya sambil melirik arloji putih yang ada dipergelangan tangan kanannya. Sebentar lagi oarang-orang bertubuh kekar tadi akan menyusul mereka. “dengerin gue !!! setelah orang-ornag itu beralih ngejar gue yang dianggep loe. Loe harus cepet-cepet pergi dari tempat ini dan dapetin gelar vokalis untuk diri loe dan sahabat-sahabat loe.” Rio mengangguk kecil, kaget juga dirinya dengan orang yang ada dihadapannya ini.

“eh ! itu dia.” Suara teriakkan menggema dari ujung gang, ternyata orang-orang bertubuh kekar tersebut sudah ada dibelakangnya. Mereka kembali berlari menghampiri sosok yang menggunakan jaket rio tadi. Sosok itu langsung berlari meninggalkan rio yang bersembunyi dibalik drim-drim bensin.

Beberapa menit setelah itu rio akhirnya berlari menjauhi gang dan kembali mengikuti jalan yang akan menuntunnya kekafe tempat audisi, sesekali ia melirik jam yang ada dipergelangan tangannya dan keget begitu melihat jarum jam yang menunjukkan pukul 18.53, tinggal 7 menit lagi sebelum audisi dimualai. Rio mempercepat larinya seraya memanjatkan doa-doa yang kian melambung membentuk asa baru agar dirinya dapat melewati hari ini dengan lancar meskipun sempat mengalami hal buruk seperti tadi.

“rioooooo.” Teriakan itu menyambut rio ketika langkahnya berhenti tepat didepan kafe, lagi-lagi disempatkan dirinya untuk melihat waktu yang terpeta pada jam tangannya. TEPAT !!! jam menunjukkan pukul 19.00, tampaknya dewa keburuntungan baru saja memihak dirinya. Rio mengangkat wwajahnya setelah dirasakan cukup untuk mengatur sistem pernafasannya yang baru saja menderu ekstra dari sistem kerjanya yang biasa.

“gue nggak telat kan ?.” tanyanya memastikan. Cakka dan gabriel yang baru saja mengumandangkan namanya hanya mengangguk penuh kelegaan.

“loe kok telat dateng sih yo, kan seharusnya loe harus udah nyampai 20 menit yang lalu.” Tanya gabriel seperti menyelidik sahabatnya tersebut.

“ceritanya panjang iel, ntar gue ceritain setelah audisi.  Yang penting sekarang gue mau ikut audisi, gue mau dapetin tuh gelar vokalis band.” Kata rio menggebu-gebu, cakka dan gabriel hanya mengangguk dan kembali saling rangkul sambil memasuki kafe yang sudah penuh dengan siswa/siswi SMAN 97 JAKARTA –sekolah mereka-.


is it naive to make plans that seem so far away
there is a reason i feel this way
you are sleeping alone , im awake
as you dream of me tonight , am i close to where you are??

lay me down
and tell me everything will be alright, things will be alright.
this could mean everything or  nothing at all
you take what is real, i will give you my all.

is it naive to make plans that seeem so, so,so far..??
i think, let's not wait , let's love right now.

oh here where  we lie , outstretched to wonder why we do not belong.
you deserve much more and i woll give until i'm all gone.
forever know your face and ever take your place here by my side...
like a ghost into  night...

the poisoned apple to my bite .
i will be the shadow at your door,
i will be the moth into your light
because you deserve much more
yeaah , you deserve much more.

lay me down
and tell me everything will be alright, things will be alright.
thunder storms could never shake us.
lay me down and kiss me like things will be alright
everything will be alright,

this could mean everything or  nothing at all
you take what is real, i will give you my all.
the poisoned apple to my bite .
i will be the shadow at your door,
i will be the moth into your light
because you deserve much more

this could mean everything or  nothing at all
you take what is real, i will give you my all.

Lagu ‘LET LOVE BLEED RED milik SLEEPING WITH SIRENS’ menjadi pilihan lagu yang dibawakan rio saat audisi, suaranya yang berpadu dengan genjrengan gitar akustik yang juga diamiankannya benar-benar memmbawa kenikmatan tersendiri buat para juri dan para pendengar, tak khayal sura riuh tepuk tangan menyambut closing penampilannya.

“terima kasih.” Ucap rio sambil berdiri dari tempat duduknya dan membungkukkan badan untuk memberi hormat kepada juri. Baru seteah itu ia menuruni panggung dan menghampiri cakka dan gabriel yang masih asik tepuk tangan menyambut penampilan rio yang tadi.

“keren yo, keren banget.” Puji cakka sambil memeluk rio dengan gemasnya.

“loe hebat banget yo, perfect.” Tambah gabriel memuji rio. setelah itu mereka asik larut dalam dunia mereka sambil menunggu hasil audisi.

“baiklah, yang terpilih dalam audisi anggota band tahun ini adalah....” cakka dan gabriel merengkuh pundak rio dengan tegangnya, sementara rio hanya dapat meremas kedua tangannya untuk menenenangkan hatinya yang terus saja disergap kegelisahan, keringat dinginpun tak kunjung surut dari wajah mereka. “yang terpilih adalah MUHAMMAD RAYNALD sebagai DRUMER, ZEVANA ARGA sebagai BASSIS, SAUFIKA UMARI sebagai KEYBOARD, AGNI TRI sebagai GITARIS, dan VOCALIS tahun ini adalah....” host acara menghela nafas berat dan menghembuskannya perlahan, seolah-olah apa yang akan dikatakannya adalah sesuatu yang benar-benar rahasia dan tidak boleh diketahui oleh siapapun kecuali dirinya. “MARIO STEVANO ADITYA HALING.” Teriak host tersebut dan langsung mendapat sambutan meriah untuk yang terpilih.

“gu... gue ya... ng... terpilih... GUE YANG TERPILIH, hahaha.” Teriak rio girang, secara sepontan ia memeluk tubuh kedua sahabatnya dan loncat-loncat kesenengan.

“yeaaah !!! loe menang yo, loe hebat.” Kata cakka dan ikut membalas pelukan rio dan memeluk tubuh gabriel juga. “selamat yo, mimpi loe terkabul.” Iel juga melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan kedua sahabatnya, mereka lebur dalam kebahagian saat itu, melupakan sambutan yang juga diberikan dari para juri.

“Buat mario, kami persilahkan untuk segera keatas panggung.” Kata host tersebut mempersilahkan rio. yang dipersilahkanpun langsung beranjak menaiki panggung, suara riuh tepuk tangan masih saja bergema mengiringi langkahnya.

“Puji tuhan atas anugrah terindah ini, THANKS GOD. terima kasih juga untuk para juri yang telah memilih saya, terimakasih untuk dua sahabat saya yang selalu ada dan mensuport saya sampai saat ini. “ rio sejenak menghentikan say thanks nya, ia menarik nafas dalam-dalam untuk menikmati kebahagiannya saat ini, pandangannya menerawang hingga sudut-sudut kafe, masih tak percaya rasanya kalu sekarang ia benar-benar menjadi seorang vocalis, meskipun hanya sebatas vocalis band sekolah. Tepat saat ingin melanjutkan kalimat terimakasi nya, tatapan rio jatuh pada sosok yang berdiri diambang pintu cafe, sosok tersenyum tipis diambang sana, sosok itu masih menggunakan jaketnya dan beberapa menit kemudian sosok itu menghilang dibalik pintu cafe. Saat itu ingin rasanya rio turun dari panggung dan memeluk orang tersebut, mengacakan sejuta terimakasi karna telah menyelamatkannya beberapa jam yang lalu. “terima kasih yang sebesar-besarnya buat orang yang sudah menyelamatkan saya. Tanpa anda, saya tidak akan berada disini.” Rio mengakhiri say thanks nya dan segera turun dari panggung.



^^

“kira-kira, siapa ya yang selamatin loe dari orang-orang suruhan bokap loe itu ?.” tanya cakka setelah rio selesai menceritakan semua hal yang membuatnya terlambat kemarin. Dari pertama, saat ia berdebat dengan ayahnya hanya karna sang ayah melarangnya mengikuti audisi karna kurang setuju dengan keinginan rio menjadi vocalis, sampai saat dimana ia kabur dan orang-orang usruhan ayahnya mengejarnya untuk membawanya kembali pulang dan membatalkan semua niatnya untuk ikut audisi, dan yang terakhir rio juga menceritakan tentang sosok yang menyelamatkannya.

“kayaknya sih kita satu sekolah sama dia, soalnya dia tau kalau loe waktu itu mau ikut audisi dan dia juga tau tempat dan waktu audisnya.” Hipostesisi iel sambil pura-pura berfikir dengan menaruh telunjuk tangannya di atas pelipisnya.

“kayaknya sih ia, tapi nggak taulah. Siapapun dia dan dimanapun dia, gue tetep berterima kasih karna udah nyelametin gue.” Ujar rio semangat.

Setelah pembicaraan panjang lebar tersebut, Mereka bertiga berjalan dalam diam hingga memasuki ruang kelas mereka. cakka dan rio langsung duduk ditempat mereka. sementara gabriel. Ia masih tetap berdiri memandang seseorang yang sudah duduk disebelahnya, orang tersebut tampak berbeda dengan beberapa luka lebam dibagian wajah dan beberapa goresan serta memar dibeberapa bagian ditangannya.

Alvin yang merasa diperhatikan oleh gabriel hanya bersikap acuh tak acuh, berusaha cuek dengan tatapan gabriel. Toh meskipun diperhatikan selama apapun, ia tidak akan pernah perduli dengan gabriel, biar saja.


------------------BERSAMBUNG------------


Tidak ada komentar:

Posting Komentar