Minggu, 19 Februari 2012

“PUTIH SALJUKU" (Cerpen ALVIA)

Cast story :
ALVIN JONATHAN
SIVIA AZIZAH
CAKKA NURAGA
ASHILLA ZAHRANTIARA
MARIO STEVADIT
SAUFIKA UMARI
GABRIEL DAMANIK
AGNI AGNIAZA

::PUTIH SALJUKU::

Sivia azizah, cukup panggil gue sivia/via. Kata orang, gue itu gadis yg baik, cantik, pinter, dan dewasa, so very perfect. Asal kalian tau, gue tuh paling suka sama yg namanya salju. walaupun gue asli dari Indonesia yg umumnya beriklim tropis, tapi gk tau kenpa gue tuh sukaaaa bgt sama yg nmanya salju. Menurut gue salju itu kyak kehidupan manusia yg sejak awal lahir putih bersih tanpa dosa  dan hal itu sama seperti salju yg baru turun, warnanya yg gue anggep lebih putih dari selembar kertas HVS bener2 mampu melukiskan kehidupan seseorang yg baru terlahir. Dan kehidupan seseorang yg sudah mengalami proses penddewasaan sama artinya dengan salju yg warna putihnya tercemar oleh warna lain ketika menyesuaikan dngan lingkungannya setelah terjatuh di permukaan bumi. Huh !!!
Oh ya !!! sekarang gue tinggal di jepang, aslinya sih gue itu orang indonesia. Tapi Semenjak umur 6 thn, gue pindah ke jepang dan menetap di sana bersama k2 kakak gue. Kalo orang tua gue tinggal di Ausi, kata kakak gue, mama sama papa bnyak urusan di ausi jadi mereka menetap di sana dan smua tanggung jawab kehidupan gue di serahin ke k2 kakak gue.
Kenalin ddeh,  Kakak gue yg pertama namanya GABRIEL, panggil saja dia iel. Dan kakak gue yg kedua namanya AGNI. Kak iel dan kak agni, merekalah yg mau nurutin segala sesuatu yg ggue minta selama di jepang, mereka sangat menyayangi gue, dan mereka sudah gue anggap sebagai orangtua kedua buat gue.


My FRIENDS

  • CAKKA NURAGA, dia nih orang yg paling deket sama kak agni. Katanya sih ’kak cakka itu punya hubungan yg special sama kak agni’. Ntah hubungan special seperti seorang sahabat atau lebih menjurus ke hubungan special seperti sepasang kekasih. Yah !! gk tau aku, soalnya setiap di Tanya  kak agni slalu bilang ‘cakka itu bukan PACAR aku, tapi dia lebih berarti dari pda pacar. Hmmm !!! semacam soulmatelah.’ Kilahnya selalu begitu. Ishh !!! ribet bgt gak sih, yaudah deh mending gk peduli sama urusan mereka. hehe
  • ASHILLA ZAHRANTIARA, panggil saja dia silla. Hmmm !!! pasti kalian udah tau nih peran silla di sini sebagai apa. What ??? dia nih musuh akku. Tapi dia juga berperan sebagai pacarnya kak iel. Kok bisa kak iel pacaran sama silla, ntahlah hanya tuhan yg tau. Hehe !!! tapi, tapi, awalnya silla gk tau aku sama kak iel itu sodaraan dan begitu juga denganku, aku jga gak tau tuh silla sejak kapan pacaran sama kak iel. Yg jelas aku gk akan ganggu hubungan mereka meskipun silla itu bersetatus sebagai musuhku. Oke!!! Aku kan baik…
  • MARIO STEVADIT, hehey !!! nih kenalin nmanya Rio. Dia sahabat aku, eitsss !!! bukan sahabat jadi cinta loh. Aku itu gk punya rasa apapun sama rio, gk tau deh rionya punya rasa atau gk sama aku. Doain aja deh semoga gk ada, biar aku bisa tetep sahabatan sama rio. Lagi pula aku juga sudah punya someone loh, eh’hee. #gk nanya !!! :p
  • SAUFIKA UMARI, ipyipyipyyyyy. Eh,eh,eh,,, sorry ya nih !!! aku gk tau siapa ni gadis (#GUBRAAAK!!!) hehe. Tapi, tapi, itu dulu !!! ;p nah sekarang aku udah rada-rada kenal, rio nih yg ngenalin aku. Gadis ini, saudara kembarnya sie ***** #rahasia. Ify tuh baiiiik bngt, gk beda-beda jauh deh sama gue, dia tuh cantik, baik, dan pintar deh. Dia juga orang yg pertama yg tau perasaan aku sama kembarannya. Hehe !!! jadi malu,,,
  • ALVIN JONATHAN. Weww !!! siapa nih, gk kenal aku. Hayooo !!! siapa yg kenal sama nie orang. Masa gk kenal sih !!! owhehehe, udah kenal to !!! ya udah kalo gitu aku gk perlu kenalin lagi kan ? eh’heee #ditimpukbata!!! Dia nie adalaaaah….. #‘tingtongtingtong’ eh !!!  bel terakhirnya udah bunyi tuh, jadi waktu untuk perkenalannya udah abisss ya. Heheh !!! gk jagi kenalin ni orang deh, tapi ntar juga pada tau kok kalo kalian sering baca cerita ku… byebye

PROLOG :               
                 CINTA !!! Huhhh !!! adakah 1 hari tanpa cinta di muka bumi ini ? ataupun adakah 1 hari tanpa masalah di hidup ini ? kurasa tanpa penjabaran panjang, pernyataan yg akan menjadi jawaban terakhir untuk 2 pertanyaan tersebut adalah kata “TIDAK ADA”. Mengapa demikian ? ntahlah, aku juga tidak tau. Tapi yg jelas, jangankan untuk 1 hari, Untuk sepertengah detik saja 2 hal tersebut tak akan pernah hilang dari muka bumi. Jangan Tanya kenapa lagi ? aku saja tidak tahu apa jawabannya, mungkin karna itu sudah menjadi hal termutlak yg terjadi di dalam kehidupan manusia. Apalagi kalau sudah disangkut pautin, DIMANA ADA CINTA PASATI ADA MASALAH...

Gambaran kisahku !!!

Tuhan !!!
Bolehkah aku meminta hal ternihil untuk hidupku ini ???
Jika boleh, aku hanya ingin meminta hapus rasaku ini bila ia tercipta bukan untuk ku…
Biarkan dia menguap bagaikan salju yg menguap karna terik mentari musim semi…
Tuhan !!!
Jangan buat salju putihku berubah warna hanya karna sesuatu yg kau takdirkan…
Karna aku tidak mau putihnya ternodai dengan warna merah perenggut kehidupan…
Jujur, aku menyayanginya karna putih bersih warna hidupnya yg sama seperti saljuku…
Tuhan !!!
Kuyakin, kau tau aku sangat MENCITAINYA…
Dan akan selalu MENCINTAI dirinya, sampai kapanpun…
REngggut aku, bila kau merenggutnya…
Tuhan...
Bersihkan salju, yakinkan aku dia masih disini...
Masih bernafas untukku, untuk berbagi rasa denganku...
Kuyakin, dia tercipta untukku...
AKU MENCITAINYA,,,
Selalu…

START of STORY (SALJU PUTIHKU)

   Malam natal, aku menatap langit penuh harap. Sudah lama aku menengadah, namun yang ku lihat hanyalah langit hitam pekat tak terkhias bintang maupun bulan. Terasa HAMBAR sekali ! tapi jika salju turun malam ini maka ku yakin rasa hambar itu akan lenyap, tapi nyatanya sudah lama aku menunggu dan salju tidak kunjung turun. Kurasa harapan salju turun di malam natal tahun ini akan segera pupus.
   Huh ! yah sudah lah, sekarang waktunya tidur. Salju tidak akan turun malam ini, rasa jenuhku pun sudah di penghujung rasa. Lagian malam natal seperti sekarang, tidak ada yang mau menemaniku. Kak iel dan kak agni pasti sedang berkencan dengan pasangan mereka, sampai-sampai mereka melupakan adiknya yang sekarang tengah kesepian. Alvin, ntahlah ! laki-laki itu tiidak pernah terlihat 3 hari belakangan ini, lagi pula kemana dia akan pergi di malam natal seperti ini sehingga membuatnya melupakanku, hmmm ! ku rasa aku benar-benar merindukannya. Kalau RIO ! OMG, aku tahu sekarang dia pasti sedang menikmati malam pertamanya menjadi kekasih ify, setelah kemarin dia menceritakan kalau dirinya diterima menjadi pacar ify. Mungkin hanya aku yang di rumah… huh !
   Aku merebahkan tubuhku di atas kasur dan bersiap-siap untuk menarik selimutku, namun apa yang terjadi ? suara ketukkan pintu depan mengurungkan niatku. Aku baru ingat kalau tidak seorangpun yang akan membuka pintu kecuali aku sendiri, karna di rumah ini hanya ada aku.
‘siapa yang datang malam-malam begini ?’ cibirku dalam hati sambil bangun dan melangkah ke pintu utama rumahku.
“siapa ya ?” tanyaku ogah-ogahan, seorang laki-laki berbalik setelah membelakangiku.
“idih, cubby sudah lupa denganku ya ? padahal kita tidak bertemu baru 3 hari ini.” Kata laki-laki tersebut, aku membulatkan mataku. Eh ! ternyata si alvin. WHAT ? ALVIN ? OMG, apa aku mimpi ? tidak, ternyata alvin datang.
“huaaa ! sipiiiit, kemana saja selama ini ? aku kesepian di malam natal ini, salju juga tidak turun. HAMBAR sekali rasanya.” Kataku sambil memeluknya kencang-kencang. Setidaknya sekarang aku bisa mengadu pada laki-laki ini, selama 3 hari ini aku tidak mengadu apapun padanya dan itu membuatku merasa kehilangan.
“hahaha ! cubby, kebiasaan. Kalau kesepian kenapa tidak keluar, ini kan malam natal.”
“aku tidak punya teman, semuanya sibuk dan melupakanku. Sampai aku berfikir kamu juga telah melupakanku.”  Kataku sambil meratap, mataku sudah berkaca-kaca kalau mengingat malam natal ini semua orang sibuk dengan pasangannya, tentu saja kecuali aku.

Alvin terkekeh sambilan mengelus rambutku, sungguh aku merindukannya. “hahaha ! dasar cubby, mana mungkin aku melupankanmu, aku merindukanmu.” Ujarnya penuh harap, aku mengumbar senyum sambil melepaskan pelukanku.

-----------------------++++++++++++++++++++++++++--------------------------+++++++++++++++++++++++++++++

Tuhan !!!
Bolehkah aku meminta hal ternihil untuk hidupku ini ???
Jika boleh, aku hanya ingin meminta hapus rasaku ini bila ia tercipta bukan untuk ku…
Biarkan dia menguap bagaikan salju yg menguap karna terik mentari musim semi…

-----------------------++++++++++++++++++++++++++--------------------------+++++++++++++++++++++++++++++

   Setelah percakapan singkat di depan pintu rumah, alvin mengajakku ke bukit. Dan sekarang aku sudah berada di bukit bersama alvin. Nyaman sekali rasanya kalau sudah bersama laki-laki ini. Apa kalian tau ? kenyamanan ini selalu memelukku ketika aku bersama alvin. Aku merasa ada yang istimewa di hati ini ketika bersamanya, tapi sayangnya separuh dari hatiku masih terpendar di ‘saudara kembar’ ify. Kalian masih ingatkan ! aku pernah menceritakan hal ini di harii yang lalu.
   ‘Huh ! rumit sekali rasa ini, bukankah aku menyisipkan rasaku pada laki-laki yg telah membuatku jatuh cinta pada awal jumpa,laki-laki yg menjadi incaran awalku, saudara kembar ify –maksudku-. tapi dia –alvin- juga sma ! aku juga merasakan hal yg sama saat tatapan kami berdua saling beradu pandang tanpa sengaja, dengan deruan nafasnya yg terasa hangat menyentuh kulit wajahku. KENAPA AKU JADI BINGUNG SEPERTI INI ?-,-‘ (part 2)
“sivia, kenapa diam ? kamu tidak suka di sini ya ?” tanya alvin, aku terperanjat. Baruku sadari, trnyata dari tadi aku tidak menghiraukan alvin dan malah terbuai dalam lamunan gilaku.
“oh’hahaha ! tidak vin, aku sangat suka disini. Maaf !” kataku sambil merunduk, “lalu kenapa diam ?” tanya alvin lagi, aku malah menggeleng cepat. “apa kamu masih penasaran dengan laki-laki kembaran temanmu itu ?” tanya alvin lagi, kini aku menganguk, toh alvin sudah tau semuanya, aku sudah bercerita banyak hal dengan alvin. Namun aku tidak menceritakan nama ify padanya, nanti bisa-bisa dia memaksaku untuk menunjukkan gadis tersebut (ify), yang ku takutkan nanti dia menyukai ify... aneh !-,-
“huft ! sudahlah vi, lupakan sejenak laki-laki itu. aku ada disini, hargai sedikit kehadiranku.” Kata alvin blak-blakan. Alvin mengangkat daguku, “pejamkan matamu, rasakan kehadiranku disini. Aku ada vi, aku ada, dan selalu ada.” Lirih alvin penuh kecewa. Rasanya sakit sekali mendengar perkataan alvin ini. Lagi-lagi aku merasa bersalah, benar katanya ! aku seharusnya menghargai kehadiran alvin disini, bukannya malah melamunkan seseorang yang tak jelas.
“maaf !” lirihku sambil menuruti pintanya, aku memejamkan mataku. ‘TUHAN ! hapus rasa ini bila ia tercipta bukan untukku, uapkan segala tentangnya sama seperti ketika salju menguap di musim semi’  
  Lama aku terpejam, hingga aku merasakan butiran-butiran putih lembut melayang di langit malam dan terjatuh tepat di wajahku yang masih mendongak dengan mata terpejam. Rasanya sangat dingin ketika Kristal tersebut menyentuh kulitku. Salju, yipiii ! salju turun di malam natal, aku membuka mataku dan melihat saljju turun dengan perlahan, lambat, dan terkesan tenang. Aku suka ini dan menyukai salju ini.
   Beberapa menit kemudian, Pandanganku berubah haluan, ku lihat alvin masih memejamkan mata. Mulutnya terlihat melafaskan sesuatu. Meskipun tidak terdengar, tapi aku tahu sekarang dia sedang mengucapkan permohonan di malam ini. Kira-kira apa permohonan yg di lantunkan alvin ?

----------------------------=+++++++++++++++=------------------------------=++++++++++++++++=------------------------

Tuhan !!!
Jangan buat salju putihku berubah warna hanya karna sesuatu yg kau takdirkan…
Karna aku tidak mau putinya ternodai dengan warna merah perenggut kehidupan…
Jujur, aku menyayanginya karna putih bersih warna hidupnya yg sama seperti saljuku…

----------------------------=+++++++++++++++=------------------------------=++++++++++++++++=------------------------

   Terik mentari menguapkan rasa kantukku, suara bising dari luar membuatku tidak bisa terlelap lagi, dan seperti biasa, kak iel sudah berkoar-koar di depan pintu kamarku. Huh ! mengganggu…
“ada apa sih ! inikan masih pagi.” Kataku sambil mengucek mata ketika sudah membuka pintu kamar.
“selamat natal cantik,” sapa kak iel, aku hanya memasang wajah lipet 7 (?). mengingat kemarin malam dia meninggalkan ku sendiri di rumah dan memilih pergi denngan kekasihnya si SHILLA, musuhku.
“apa, cantik-cantik ? kamu menggangguku.” Kataku sinis “yaampun, kenapa marah seperti itu, kak iel kan bermaksud baik membangunkanmu di hari natal ini.” Bela kak iel.
“heh ! baik apanya, setelah kalian semua meninggalkanku di rumah dan sibuk dengan kekasih kalian sendiri, apa baiknya untukku.”
“sivia, maafkan kakak. Bukan begitu.”
“bukan begitu apanya ? oh, mungkin kalian sudah lupa dengan adiknya sendiri.” Sinisku sambil menatapnya tajam, kak iel terkekeh. “hey ! sudahlah vi, ini natal. Maafkan kakakmu ini, lagi pula sampai kapan kamu mau marah sama kakak. Lebih baik sekarang kamu mandi, di bawah sudah ada rio.”
   Kak iel pergi begitu saja, akupun menutup pintu kembali. Hmmm ! baiklah, lupakan kekesalanku ini. Benar kata kak iel, ini kan hari natal maka lebih baik aku mandi dan mulai menyiapkan jaket tebal untuk jalan-jalan bersama rio.15 menit kemudian, aku turun menemui rio yang sudah menungguku di ruang tamu. Di sana juga terlihat shilla, kak iel, cakka, dan kak agni. Suasana natal yang kental kini mulai berhiaskan kebahagiaan, aku juga ingin bergabung dengan mereka. Kurasa ini natal pertama yang ku alami dengan banyaknya manusia yang ikut ambil peran dalam kehidupanku. Ntahlah ! ntah itu shilla, yang kini berperan menjadi mushku, namun musuh yg tidak jahat layaknya tokoh-tokoh orang jahat dalam novel atau film. Aku juga bersyukur di beri musuh macam shilla, toh dengan adanya shilla hidupku jadi tak hambar. Atau malah peran si alvin yang kini mengambil peran sang penguasa tahta tertinggi atas segala rindu di dalam hatiku, hmmm ! dia pelukis handal untuk sebuah lukisan abstrak dalam hidupku. Oh ya ! satu lagi, sipencuri hati yang tak ku kenal, kembaran ify. Dia juga ambil peran, meskipun identitasnya belum sempat ku ketahui dan menjadi rahasia sampai saat ini. Penasaran ! tentu saja aku masih penasaran dengan laki-laki ini. Kedudukan yang sama dengan alvin, dia juga tlah menjadi tahta pertama sebelum alvin...
   Eh’hahaha  ngomong apa aku ini ! kok aku malah ngelantur seperti ini. Lagi pula, semua orang berhak ambil peran dalam kehidupanku, trmasuk mereka. Baiklah sivia azizah, lupakan semuanya. Sekarang waktunya jalan-jalan dengan rio. Namun aku masih marah karna kemarin dia tidak menemaniku, meskipun ada alvin.
“hay sivia !” sapa rio ketika melihatku turun dari lantai dua dan langsung saja aku menatapnya dengan tatapan handal ala iblis neraka. “masih bisa juga kau menyapaku mario, setelah kemarin kau sempat meniggalkanku di rumah sendirian sama seperti mereka semua. Huh ! sahabat macam apa kau ini.” Cibirku langsung, sementara rio hanya melengos pasrah. Tampaknya laki-laki ini mulai menyadari kesalahannya kemarin malam.
“hahaha ! sudahlah vi, jangan marah-marah seperti itu. Rio hanya ingin menikmati kencan pertamanya dangan ify, apalagi di malam natal. Lagipula kemarin kamu mengabiskan natal dengan keksihmu di bukit. Aku melihatmu loh !.” kata cakka turut ambil peran penengah sekarang.
“heh ! tapi tetap saja kalian meninggalkanku, SENDIRI.”
“sivia, sudahlah. Lagi pula sekarang kamu bisa jalan berduaan dengan rio, di hari natal ini. jangan marah-marah lagi, sudah pergi sana. Tampaknya salju putiih sudah menantimu diluar sana,” kata kak agni, sebagai pembela kak cakka.
   Oke baiklah, ku rasa dengan egoku semua masalah akan menjadi runyam nantinya. Ku putuskan saja mengalah dan pergi jalan-jalan bersama rio ketaman. Rasanya salju di sana akan menumpuk setelah di singkirkan dari jalan raya kota tokyo, jepang.
“kita duduk di sini dulu ya vi, sambilan menunggu ify datang.” Kata rio sambil mengajakku duduk di sampingnya, Aku melengos kesal. Mentang-mentang pasangan baru, tiap hari pada saling sebut melulu. Bosen aku !
“oke-oke, aku tahu. Tampaknya natal ini aku akan dijadikan kacang sepasang kekasih.” Sindirku sambil manyun, rio terkekeh ringan. “tenang saja, adiknya ify akan datang juga kesini, jadi kamu tidak usah takut dikacangin, lagian aku dan ify tidak setega itu.” Cibirnya.
   Sedetik kemudian harapan itu kembali muncul, adik ify ? apa maksud rio kembaran ify. Semoga saja, maksudnya kembaran ify, amiiin. Aku ingin bertemu dengan laki-laki itu, habisan aku sudah penasaran sekaliii -,-“
   Baiklah, menit kelima terlewati. Suara panggilan yang ditunjukkan untuk rio menggema dari arah belakang. Aku dan rio sontak menghadap belakang dan menemukan seorang gadis manis yang  tengah melambai-lambaikan tangannya kearah kami, sambil mengurai sebuah senyuman hangat. Kami mebalasnya dengan hal yang lebih hangat.
“apa aku sudah telat mengucapkan natal untuk kalian berdua.” Tanya ify sambil terkekeh, aku dan rio langsung menggeleng kompak. “baiklah, selamat natal sivia dan rioku.”
“selamat natal juga ify." Sambutku kompak bersama suara berat rio. Kemudian setelah itu kami saling lempar pandang dan tertawa ringan bersama, hal itu membuat ify bingung.
   kami asyik bercanda  gurau, namun suara panggilan akhirnya kembali menghentikkan gurauan kami. Terlihat di persimpangan taman seorang laki-laki kecil dengan rambut gondrong menghampiri kami, tapi lebih tepatnya menghampiri ify. Kulihat ify tersenyum, namun tak lama senyumannya menghilang ketika mendapati seseorang yang berada di dekat laki-laki tersebut. Ntahlah ! aku tidak tahu siapa orang tersebut, tapi yang jelas wajahnya tak terlihat karna memang jaraknya yang terlalu jauh dan dia jalan tertunduk.
“kak ify !” teriak laki-laki gondrong tersebut setelah dekat dengan kami, dia tersenyum hangat dengan tangan satu yang melambai-lambai dan satunya lagi menggenggam erat tangan orang yang datang bersamanya.
   Ify diam, tak sedikitpun terlihat niat untuk mengumbar senyum untuk laki-laki gondrong yang _mungkin_ adalah adiknya. “kenapa dia ikut denganmu ray ? bukankah aku sudah katakan kalau kamu tidak usah mengajaknya.” Kata ify yang terkesan dingin, aku dan rio dibuat cengo olehnya. Hmmmm ! baru pertama ini aku melihat gadis manis macam ify bertingkah sedingin ini, ada sisi lain dalam diri ify setelah melihat seseorang yang ada di sebelah adiknya, ray.
“kak, kenapa ngomong begitu ? ray yang mengajaknya kesini. Lagi pula ini hari natal, ray ingin merayakan natal bersama kedua kakak kembar ray.” Bela ray sambil menatap ify dengan wajah melas.
   Ternyata orang yang bersama ray tersebut adalah saudara kembar ify. Berarti dia orang yang berhasil mencuri hatiku dengan misteriusnya. Pantas saja sedari tadi aku merasa jantungku berdetak lebih dari detakkan biasanya. Hmmm ! tapi kenapa orang tersebut menunduk sejak pertama datang, padahal aku kan ingin menatap wajahnya, aku sudah penasaran sekaliii.
“tidak ray, aku tidak mau melihatnya disini. Dia sudah cukup membuat kita menderita, dia pembawa sial diantara kita.” Marah ify, suaranya makin meninggi. Tiba-tiba air matanya menetes dengan cepat, aku dan rio hanya diam, kami tidak mau ikut ambil peran dalam perdebatan sedarah ini, kami tidak berhak sedikitpun.
“cukup kak, kenapa kakak selalu menyalahkan kak alvin ? semua ini bukan salahnya sedikitpun. Kakak tahu, gara-gara terus disalahin, sekarang keadaan kak alvin makin tak jelas. Apa kakak juga tahu, karna kakak terus memojokkan kak alvin, dulu kak alvin menolak mengambil donor jantung dari mama. Sudah cukup kak ! kak ify terlalu egois, kematian mama bukan salah kak alvin.” Kata ray yang nadanya tak kalah tinggi, mungkin sekarang dia sudah benar-benar emosi.
    Alvin, yah ! alvin yang ternyata adalah kembaran ify mulai mengankat wajahnya. Menatap ray dengan tatapan memohon untuk tidak melanjutkan semua perdebatan ini, “ray” lirih alvin, ray menggeleng dan kembali melanjutkan kalimatnya. “tidak kak, sudah cukup kak ify nyalahin kak alvin ! aku tahu kakak lelah. aku hanya ingin kak ify tahu kalau selama ini kakak menderita terus menerus disalahin selama 2thun belakangan ini, kak ify memang tega sampai kakak diusir dan ditempatkan di apartemen papa.” Ray terus mengeluarkan uneg-unegnya. “sekarang terserah kak ify, aku tidak peduli dengan kakak, aku kecewa dengan kakak, disini hanya kakak yang selalu bertingkah egois. Jangan menyesal kalau nanti semuanya terlewati tanpa kata maaf dan memaafkan.”
   Ify semakin terisak mendengar penuturan ray, sekarang dialah yang dipojokkan oleh ray. Lama dan hening, seberapa menit kemudian ray mengajak alvin beranjak dari sana, toh terasa percuma juga mereka meladeni ke egoisan ify. “tunggu ray !” kata alvin sambil berbalik dan menghadap ify kembali. “selamat natal fy, you always my sister is the best.” Kata alvin pelan dan lirih, perlahan wajahnya mendekat dan mencium kening ify, lalu kembali pergi bersama ray dengan senyum yang tersungging sempurna diwajahnya.
   Ify tertunduk dengan isakkan yang semakin keras, perlahan tubuhnya jatuh dan terduduk diatas salju putih. Mungkin dia menyesal, sedangkan aku (sivia) masih cengo, tak percaya kalau ternyata kembaran ify itu adalah alvin. Cinta yang berbeda dengan dua insan yang sama. Huh ! aku semakin pusing, kuputuskan untuk pergi dan berlari. Niatku kali ini hanya ingin mengejar alvin yang telah jauh melangkah dengan ray. biar saja kutinggalkan ify yang masih duduk menangis, toh ada rio yang akan menangkannya.

‘BRUUUK’
   Aku jatuh terjerambab ke aspal simpangan taman dan membuat niatku tak terlaksana untuk mengejar alvin. “sivia, kamu tidak apa-apa ?” tanya orang yang menabrakku, seorang gadis. Aku mendongak dan mendapatkan shilla dan kak iel yang tengah menatapku cemas, aku menggeleng dan menyambut uluran tangan shilla.
Seperdetik kemudian aku kembali celingak celinguk untuk memastikan kalau ray dan alvin masih bisa terlihat oleh mataku, namun sayang mereka sudah tak terlihat lagi, aku kehilangan jejak. Sekarang, aku tak tahu harus melakukan apa, aku ingin menangis setelah mendengar banyak hal tentang alvin dari perdebatan tadi. JANTUNG ? sakit ? arghhhh, aku tidak siap. Ntah untuk apa air mataku terjatuh, aku langsung memeluk shilla yang masih menatapku dengan tatapan bingung. Sudah tidakku pedulikan lagi siapa shilla ? musuhku kek, yang jelas aku butuh senderan sekarang, rasanya aku benar-benar rapuh.

============================888888888888888888888888================================

Tuhan !!!
Kuyakin, kau tau aku sangat MENCITAINYA…
Dan akan selalu MENCINTAI dirinya, sampai kapanpun…
REngggut aku, bila kau merenggutnya…

============================888888888888888888888888================================

   Natal yang tak kuduka akhirnya, padahal tadi natal di awali dengan bahagia, namun sekarang berakhir dengan masalah. Huh ! mengingat tadi pagi aku menangis di pelukkan shilla, hingga aku pingsan dan dibawa pulang oleh kak iel. Sekarang aku malah terbaring di kamar, tubuhku tiba-tiba demam.
“hay via !” sapa ify yang datang bersama rio, aku hanya tersenyum liirih. “maaf yah atas kejadian tadi pagi di taman, kamu mengenal alvin ?” kata ify lagi sambil menyelipkan pertanyaan di tengah permintaan maafnya, Aku hanya mengangguk seraya tersenyum .
“kau suka denganya ? atau malah jatuh cinta padanya ?” tanya ify dengan senyum menggoda, aku terperanjat serta tersenyum maluuu.
“ehh, apaan sih fy. Gak kok !” kataku salting, ify kembali menggodaku. “ehhmmm ! fy, bisa kamu menceritakan semuanya, dari pengakuan ray tadi.” Pintaku pada ify, kini wajahku terpasang wajah melas.
“iy...a... ray memang benar. Al...”
‘drttttdrttttdrttt’ tiba-tiba suara hp ify berbunyi dan mengganggu acara cerita kami berdua. Ify pun mengangkat telponnya, melupakan acara bongkar cerita tentang alvin.
‘apa ?’ ... ‘maksudmu ?’ ... ‘yang benar ?’ ... ‘iya, aku akan kesana ! tunggu yah. Maafkan aku.’ ... ‘iya, bye.’
   Ify menutub sambungan telponnya, “ada apa fy ?” tanya rio lembut. “alvin masuk rumah sakit, kerja jantungnya tiba-tiba terganggu. Kurasa karna kejadian tadi.” Kata ify, perlahan tangannya meremas jantungnya. Kurasa ify merasakan sakit yang dirasakan alvin, maklumlah ikatan batin anak kembar.
“antar aku kerumah sakit yo, aku tidak mau menyesal.” Pinta ify kian beranjak, rio mengangguk dan mengikuti ify. “aku ikut.” Teriakku sebelum ify dan rio menjauh. “tapiii....”
“please... yo “
“baiklah...”

---------======----------==========-------------===========----------------============----------------======

   Tangis membahana di lorong rumah sakit, kini belum saatnya yang terkasih direnggut. Biarkan dia bertahan untuk satu kehidupan. Biarkan Lantunan doa kami melambung tinggi membentuk harapan-harapan muluk penuh dusta, rasanya kami sudah tak tau malu di mata sang kuasa. egois membuncah memanjatkan segelintir doa, yang kenyataannya mustahil terwujudkan. Kalau sudah begini apa ada yang peduli ? tangispun sudah tidak dianggap disini. Biarkan ! biarkan saja makhluk rendah seperti kami ini meratap penuh melas kepada ZAT terkekal, seraya Berharap natal ini membawa keajaiban untuk mengubah sedikit takdir.
   Aku duduk bertepi dipinggir lorong, kulirik ify dan ray yang masih terus berpelukkan untuk saling menguatkan. Mereka tak jauh beda denganku, mereka juga memampang tangis sepertiku. Kami semua terlarut dalam nada pilu kehidupan, yang ntah sampai kapan akan terus bergema.
   ‘Tuhan !!! tangisku tak berarti, doaku terlalu muluk, tapi pintaku hanya agar ridomu memberikan nafas kehidupan untuknya, satu kali lagi. Kalau begini, Kau tlah menorehkan tinta merah di salju putihku.’  Segelintir kalimat aduan ku katakan pada Tuhanku, sudah tak lagi kupedulikan dosa yang kudapatkan setelah mengatakan kalimat terseSbut. Yang ku inginkan hanyalah, dia yang terkasih masih diberi kesempatan.
‘Kuyakin, kau tau aku sangat MENCITAINYA… Dan akan selalu MENCINTAI dirinya, sampai kapanpun… REngggut aku, bila kau merenggutnya…’

‘CKLEEEEK’ pintu ruang ICU terbuka, seorang pria keluar dengan mimik wajah yang tampak penuh penyesalan. Aku tak mau menebak hal yang terjadi, diotakku sudah muncul pikiran-pikiran negative tentang hidupnya. Jadi kuputuskan untuk mendekati ray, ify, dan rio yang sudah berada tepat didepan dokter.
“bagaimana keadaan kak alvin dok  ?” tanya ray duluan.
“jantungnya semakin lama semakin tidak bisa berfungsi, 23% untuk bertahan hidup dengan jantungnya yang sekarang.” Jelas dokter, tampaknya ify tak sanggup mendengar perkataan dokter dan pingsan begitu saja. Tentu saja rio sudah sigap untuk menopangnya dari belakang.
“selamatkan dia dok, ku mohon !” teriak ray, sambil menggoyang-goyangkan baju dokter tersebut. Tapi ku lihat sang dokter hanya menggeleng dengan tampang putus asa di wajahnya, aku kembali terisak. Tampaknya natal ini tidak membuahkan keajaiban bagi kami yang tengah dirindung pilu.
“baiklah, saya akan berusaha untuk menyelamatkan alvin. Tapi yang saya bisa lakukan hanyalah memasang alat bantu pada jantungnya. Alat tersebut akan membuatnya bertahan, namun hanya beberapa tahun dari sekarang.  Bagaimana ? apa kamu stuju, ray ?.” tanya dokter tersebut setelah mengakhiri penjelasannya.
“tapi dok, bagaimana dengan papa ?” tanya ray takut-takut.
“tenang ray, papamu sendiri yang menawarkan semua ini. Kamu tahukan, beliau adalah pemilik rumah sakit ini, yang kami butuhkan hanyalah tanda tangan dari pihak keluarga. Papamu belum bisa pulang, belau menyuruh saya untuk meminta tanda tangan dari kamu atau ify.” Jelas dokter tersebut. Ray mengngguk dan segera menanda tangani surat pernyataan dari rumah sakit.
“baiklah ray, terima kasih. Sekarang Berdoalah semoga oprasi ini bisa berjalan lancar.”
   Dokter tersebut berlalu dari hadapan kami, aku dan yang lain kini dapat menghela SEDIKIT nafas lega. Meskipun nyatanya semua masih terlihat buruk. Namun, tetap kupanjatkan syukur atas peluang yang di berika TUHAN untuk kehidupannya.
   Perlahan aku beranjak setelah dokter pergi. Sekarang aku lebih memilih melihat alvin dari balik kaca pintu ICU. Tampak disana ada monitor diktator jantung yang menunjukkan garis zikzak dengan angka-angka kecil yang menunjukkan kinerja jantung alvin. Tidak hanya diktator jantung, alat-alat medis lainnya juga terlihat dari balik kaca, seperti Masker oksigen yang menempel di mulutnya, kabel-kabel tipis yang menjalar ditubuhnya, serta infus yang tiap tetesnya menjalar masuk. Hmmm ! mengenaskan sekali dan berhasil membuat  Air mataku kembali menetes. melihatnya terbaring dengan alat bantu medis membuatku tak tega, namun ada kelegaan ketika melihat sedikit gerakan  yang menunjukkan dirinya masih dalam keadaan bernafas. Ternyata dia masih bernyawa dan semoga masih dapat melihatku disini.

8888888888888******************************************************88888888888888888

Tuhan...
Bersihkan saljukuu, yakinkan aku dia masih disini...
Masih bernafas untukku, untuk berbagi rasa denganku...
Kuyakin, dia tercipta untukku...

8888888888888******************************************************88888888888888888

   Aku berjongkok diatas gundukkan merah ini, dengan batu nisan menancap di atasnya. Lama setelah oprasi jantung tersebut, baru sekarang aku bisa mengunjungi makam ini. Aku menundukkan kepala, melambungkan doa untuk dia yang telah tiada. Sampai saatnya aku menyadari kalau seseorang menepuk pundakku dari belakang seraya mengumbar senyum sempurna. (jangan menebak bagian ini.)
“kamu sudah tahukan makam mamaku.” Tanyanya pelan, aku mengangguk paham. Sebelum benar-benar pergi, terlebih dahulu kukecup batu nisan tersebut sambil mengutarakan permintaan izin padanya. ‘tante, aku titip salam untuk TUHAN. Ucapkan terimakasih padanya, karna beliau telah memberikan kesempatan untuk alvin. Aku berjanji akan menjaganya sampai nanti waktu itu datang kembali’
   Setelah itu aku bangun dan membalas senyumannya, ternyata setelah oprasi jantung tersebut, dia tidak berubah sedikit pun. Dia tetap alvinku, alvin yang menjadi cinta misteriusku dan alvin  yang menjadi pemegang tahta tertinggi di hatiku. Sedikit perubahan takdir, tidak membuatnya berubah sedikitpun. Dia membuatku semakin cinta, Meskipun kesempatan ini tidak akan bertahan lama. Hanya beberapa tahun dari sekarang ! hufttt...

Yasudahlah !
Jika dulu aku bingung dengan dua rasa, maka sekarang aku yakin dengan 1 cinta.
AKU MENCITAINYA,,,
Selalu…
Dia tercipta hanya untukku...

Thanks GOD !!!


_________________the end story---------------------------

Hay !!! gimana cerpen ini, kalian tahukan ini sebenernya cerbung... hehehe
Tapi gara-gara malas ngelanjuttinnya jadi deh ini, aku rangkai semua part jadi sebuah cerpen....
Dan... tadaaaa ! hasilnya CERPEN HANCUR....
Maaf yah kalau menegecewakan, tapi ini sudah saya buat semaksimal mungkin....
Jadi silahkan hargai hasil karya saya yang, hmmm ! ANCUR BANGET...
COMEN + CRITIK + SARAN + LIKE = silahkan di komentar....
Bye-bye.... thnks befor...

1 komentar:

  1. happy ending yesss... keren loh ini.. tambah keren lagi tokoh rify nya di masukin hehe..


    numpang promo.. jangan lupa juga kunjungi blog gue yaa..
    obat pelangsing herbal.
    obat kista tradisional

    BalasHapus