Minggu, 27 Mei 2012

Last Story (part 3) #last part

oleh Isti Ayua Diani pada 26 Agustus 2011 pukul 8:58 ·
========================================

TungGulah...
TungGu aku di sana...
Jangan beranjak pergi...
Karna aku akan datang untukmu...
Beri aku kesempatan untk memperkenalkannya...
Memperkenalkan buah hubungan kita di masa lampau...
Dia sama sepertimu dan sama sepertiku...
Kita Menginginkanmu sebagai seseorang yg kita cinta dan kita rindukan...
Maka jangan beranjak pergi, karna kami akan datang untkmu...
Datang untk menyatu dalam keluarga kecil yg bahagia..

--------------------------------------------------------------------------------------------------

      libur smester sudah di mulai sejak sehari yg lalu dan sekarang kalian bisa tebak aku dan nathan ada dmana. YupzZz ! Malang, aku dan nathan sekarang sudah menginjak k0ta yg ntah tak tau akan membuahkan hasil atau tidak atas pencarianku.
"mam, sekarang kita kemana ?" tanya nathan dngan lemas, pesawat yg kami tumpangi baru saja sampai di k0ta malang.
"sepertinya kita hrus istirahat dulu deh di apartemen, tampaknya anak mama yg ganteng ini sudah lelah." nathan mengangGuk, menuruti langkahku dri belakang, dan segera masuk ke m0bil yg sudah ku sewa selama di malang.

      Ke es0kan harinya, masih di k0ta malang disaat pagi buta. Aku mulai melangkah keluar apartemen, meninggalkan nathan yg masih terlelap, dan memulai pencarianku di hari ini.
"huft ! Mulai dari mana ya pencariannya." kepalaku mulai clingak clinguk melihat jalanan yg ada di dpan gdung apartemenku.

      Masih sepi, mentaripun bru seperempat menyembulkan cahayanya. Di hari selasa seperti ini terasa sangat dingin, tapi tak sdikitpun menepikan niatku untk mencari alvin.
"misi mas, mbak, apakah kalian pernah melihat laki2 ini ?"
"bu, bu, apa ibu pernah melihat orang ini ?"
"apa ada yg pernah melihat figuran ini ?"
"maaf menggangGu sdikit saja. Apa pernah anda melihatnya ?"

        begitulah sepuTar pencarian ku yg hanya menghasilkan kenihilan semata ! Sudah 5 hari aku mengelilingi k0ta malang, tpi tidak ada hasilnya jua. Kalian tau ! Betapa b0doHnya aku. lihatlah k0ta malang ini, k0ta yg sangat amat luas. Mana mungkin bisa berhasil dngan smua pencarian ini kalo mencari alvin saja dngn cara yg seperti ini.

      Aelah ! Siank tertepis s0re, aku melangkah g0ntai melewati beberapa apartemen yg ada sebelum apartemenku. Rasanya lelah sekali, 5 hari mencari tanpa ada hasil yg memuaskan.
"nathan, nathan, kamu dimana nak ?" teriak ku sambil memanggil2 nama anak ku.

      Aku mulai panik karna nathan tak menyahuT pangGilan ku dan dari tadi nathan tak sdikitpun nampak di dlam apartemen. Kemana sih dy ? Aku berlari keluar, Rasa panikku pun smakin memuncak, ku berjalan tergesa2 di lorong2 gedung apartemen sambil memanggil nama nathan, dan tangisku pecah seketika. Dimana kau nak ?, kataku terusmenerus.

      Beberapa menit kemudian, suara kecil itu menguapkan kepanikanku. Lega ! Aku merasa lega melihat wajahnya. Aku berlari menghapiri tubuh kecil itu, memeluknya erat dan menangis terisak di suasana mengharukan trsebut.

      Aneh ! Kalian pasti berfikir kalo aku benar2 aneh dan lebay. tapi ini benaran terjadi, secara reflek tanpa ada embel2 mencari sensi kepanikanku langsung memuncak bgtu saja. Kalian tau ! Takut, aku takuT kehilangan nathan dan aku tak mau itu terjadi. Kalian akan tau rasanya bila nanti kalian menjadi seorang ibu ?
"loh mama kenapa ? K0k aneh kyak gni, pakek nangis segala lagi." katanya bingung, tampaknya dy tak mengerti perasaan seorang ibu sepertiku.
"kamu kemana saja nak ? Mama takuUuT kmu hilang." dia terkekeh melihat keb0dohanku.
"mama kira nathan hilang ya ! Haha, gk mungkinlah. Tdi nathan lgi main ke apartemen 97." tuturnya sambil merengGangkan pelukanku dan menyeka air mataku. "mama jangan takuT, nathan akan slalu di dkat mama. Menghadapi smuanya bersma." sambungnya, air mataku kembali terjatuh dan aku kembali memeluknya.
"ya sudah ayo kita balik ke apartemen ! Tampaknya hari ini hasilnya nihil lgi nak." kataku sambil menyudahi smua kecengenganku yg benar2 memalukan.
"ya sudah ! Ay0k mam, kan masih ada hari esok."

      kami melangkah beriringan, bergenggaman tangan, menc0ba mentransfer energi satu sama lain, dan menghilang di blik pintu apartemen 93.

      Tak bnyak harapku, sm0ga hari ini ada perkembangan. kembali ku langkahkan kakiku keliling k0ta, meningGalkan hasratku dngan nathan yg masih terpejam, dan mulai niat yg tlah di bubuhi semangat dngan senyuman.

      sem0ga aku tak slah lihat, laki2 puTih, tinggi, dan rambut stayl harajuku kini tpat di depanku. "Alvin" sm0ga aku tak slah orang.
"maaf mas ! Sya kira suami saya" kecewaku pda akhirnya.
"oh ! Gak papa." katanya, aku menunduk smbil menghapus rasa kecewaku.
"lgi skali maaf ya mas." sesalku, dia mengangguk. "0h ya, apa mas pernah melihat laki2 ini ?" tanyaku padanya, siapa tau dia pernah melihat alvin.
"Alvin." katanya smbil merebuT foto itu dri tanganku. Aku diam, apa aku tak salah dngar tdi dy menyebuT nama alvin, bukan ? Aku ykin aku tak slah dngar.
"mas mengenal laki2 ini ?" tanyaku, dy tak mengGubris. Laki2 ini malah blik bertanya. "kau siapanya alvin ?" aku menelan ludah karna pada pasalnya air wajah laki2 di dpanku ini mendadak berubah serius.
"istrinya" aku mengaku.
"istri ?" tanyanya, blum ku menjawab dia sudah berkata lagi. "jadi kamu wanita 12 thn lalu yg sempat di pertahankan alvin, wanita yg membuat alvin meningGalkan keluarganya, dan wanita yg membuat alvin berani mengecewakan kami." aku terperanjat kaget, tak mengerti apa yg di katakannya.
"aku cakKa, kakaknya alvin" sebuTnya "mana alvin sekarang ?" tanyanya lagi.
"aku gk tau mas." lirihku, dy tampak bingUng. "biar ku critakan, tpi jngan di sni mas" ktaku lagi, ku ajak mas cakKa ke sbuah cafe yg dkat2 sini.

       Ku critakan smuanya, tanpa ada yg di lebih2kan atau di kurang2i. Mas cakKa tampak tak percaya dngan smua yg ku critakan, ada sdikit kebingungan di rauT wajahnya. Sdangkan aku, aku hanya diam dan bergelayuT Dngan pkiranku sndiri, di otak ku skarang hanya ada 1 pernyataan 'jadi slama 11 thun alvin tidak pulang kerumah keluarganya', lalu kemana dia ? Apa dia benar2 sudah mati ? Atau malah sudh mempunyai keluarga bru ? Atau, atau, arGGghhh ! Sudahlah, aku tidak mau nethinks dlu...
"ya sudah mas, Aku pulang dlu !" kataku membuyarkan kebisuannya.
"hmMm !" blasnya singkat, aku branjak pergi meningGalkan mas cakKa.

      HuhHh ! Hidup2, bru ku sadari hidup memang terasa kejam di saat raga dan ruh tlah lelah untk menjalani smua permasalahan (ingat nih kata2). Skarang aku ingin cpat pulang ke apartemen, bertemu dngan nathan si kecil penghilang lelahku.

't0kt0kt0kt0k' aku mengetuk pintu apartemen 97, biasanya nathan slalu bermain di sni.

'CKLEK'

"Heh ! Mama udh pulang." cengir sang pembuka pintu yg ternyata adalah nathan.
"hmMm ! Ay0 kita blik nak"
"iyaiya mam, tpi nathan pamit sma om jo dlu ya."
"cpet ya..." suruhku, dy langsung ngibrit ke dlam.

      Tak lama ku menungGu, nathan pun keluar sambil menuTup kembali pintu apartemen 97. "ay0k mam." katanya sambil berjalan mendahuluiku. Ckckck ! Edan.


@@@@@@@@@@@@@@@

"iya iya ! Mama gk sbaran banget sich, nie nathan cman mau pamit sma om j0 d0ank k0k." kesalnya sambil berjalan di blakangku.
"gk ada waktu sayang ! Skarang kta harus ke bandara. Ay0 cpat nak !" aku menarik tangannya, menyuruhnya agar berjalan lebih cepat, bukankah penerbangan tidak akan pernah mendunda jadwal hanya karna menunggu 0rang telat ?.
"iya ma..." kesalnya. "eEe... OM JO AKU MAU BALIK KE MATARAM. SAMPAI BERTEMU LAGI, BYE !" teriak nathan tepat di dpan pintu apartemen 97 yg kami lewati, di sna terlihat seorang laki2 yg aku sndiri tak melihatnya dngan jelas.

      Langkah kakiku tercekat Tpat di dpan gedung apartemen, aku melihat 'mas cakKa' dngan wanita yg mengGend0ng se0rang gadis kecil sebaya dngan nathan. Tapi ngapain dia disini ?. Aku menatap mas cakKa penuh bingung.

     tak ku sangka laki2 yg di panggil om jo oleh alvin, ternyata mengikuti kami dari belakang dan brkata... "nathan, aku akan merindukanmu. Jaga dirimu ya." lelaki itu memberi hadiah kecil untk nathan berupa setoplez permen yupiii.
"iya, oM j0. Makasi banyak." nathan membalasnya, laki2 itu tetap keukeuh dngn p0sisi tubuh yg menyejajarkan tingGinya badan nathan, tatapan matanyapun hanya menatap tubuh nathan seorang.
"ALVIN" Panggil mas cakka. apa ? ALVIN aku melihat ke arah nathan, tepatnya ke arah laki2 itu. aku melihatnya dngn jelas, aku tak prcaya dngn smua ini, sampai aku menitikan air matapun aku masih tak percaya.
"ALVIN" Ulangnya, tapi tetap tak di gubris.
"ALVIN JONATHAN SINDUNATA" teriak mas cakKa, laki2 yg bersama nathan tadi men0leh ke arah mas cakka. Tampaknya sekarang dia baru merasa di panggil. "ma... Mas cakKa" panggilnya pelan dan berlari memeluk mas cakKa, seperti anak kecil.
"kenapa kamu tidak pulang vin ?" tanya mas cakka di balik pelukan itu.
"aku malu mas. Aku sudah bertekad untk tidak pulang sebelum aku menemukan istriku, sivia."

      apa2an kmu vin ? Aku disini, di belakangmu, kenapa kamu tidak menyadarinya ?. Tangisku pecah, ku peluk nathan yg hanya diam. Tampaknya dia sama sepertiku, sama2 tidak percaya dngan smua yg terjadi sekarang. Laki2 yg di pangGilnya oM jo ternyata adalah alvin, papa kandungnya.

      Histeris, aku memeluk nathan erat dan menangis sesengGukan di pundaknya. Ntah apa yg ku rasakan sekarang, sedih, senang, kaget, tak percaya, terharu, smuanya bercampur menjadi 1
"untk apa kamu mencarinya." terdengar samar suara mas cakka, aku juga melihat alvin melepaskan pelukannya dan menatap kesal kakaknya itu. "untk apa kamu mencarinya... Kalau orang yg kamu cari sekarang sudah ada di belakangmu." terang mas cakKa lagi sambil memperlihatkan senyumannya.

      Alvin berbalik ke arahku. Memperhatikanku yg sdang menangis di pelukan nathan. "si... Siv... Sivia..." panggilnya pelan, sangat pelan. Aku melepaskan pelukanku dan mengangGuk meng-iya-kannya.

      Hangat,,, dia berjalan ke arahku dan memeluk tubuhku sangat erat seraya berkata "aku merindukanmu." kata2 itu, kata2 yg slalu inginku dengar. "aku juga vin."
"bagaimana bisa, bukankah ayah...." kataku dalam pelukannya... "aku selamat dari pukulan2 bodyguart ayahmu, ada yg membantuku" katanya memotong pertanyaanku.

      bahagianya diriku , ku peluk erat tubuhnya, sngat erat... hingga tak terasa lama ku tak memeluknya, lama ku tak merasakan pelukannya, semakin lama juga kami berpelukan dngannya.
"jadi dia,,," kta alvin merenggangkan pelukannya dan mengubah arah pandangnya ke natha. "dia anakmu vin." kataku yg langsung mem0tong pernyataannya.
"bagaimana bisa" tanyanya sdikit bingung dan tidak percaya.
"nanti ku ceritakan vin." alvin mengangGuk dan mendekati nathan.
"hay ! Boleh aku mengenalmu ? Kamu tau aku kan." alvin menyejajarkan tingGinya dngan nathan. "namaku alvin jonathan sindunata. Aku papamu, papa kandungmu. Namamu siapa nak ?" nathan ternganga mendengar pernyataan alvin.
"bu... Bukan... kah... Anda... Su... Sudah... tau... Sa... Saya" kata nathan terbata2.
"ayolah perkenalkan saja" desak alvin.
"a... Anu... Ak... U... Eh... Na... Maku... Ke... Kevin nathanino sindunata." air mata nathan terjatuh beriringan dngan senyuman manisnya dan dia langsung memeluk alvin. "pa... pa..." lirihnya, alvin mengangkat tubuh kecil nathan, dan sempat melirik ke arahku.
"papa gk nyangka, anak papa udah besar ! Maafin papa ya nak."
"hehe, iya d0nk. Nathan kan pengen cpet gede biar bisa kyak papa mama." kata nathan, kami mengernyit tak mengerti. Apa maksudnya ? Kyak papa mama !. "hahaha... Biar nathan bisa ngerasain cinta kyak papa mama" terangnya lagi. Lucu !

      Hahaha, kami smua terkekeh. Mas cakKa dan keluarganya juga sampai ngakak mendengarnya. 'pie t0 ! Dasar Bocah edan, masih kecil ng0m0ngin cinta'.
"kenapa ketawa ?" kami tak menjawab, malah tawa kami makin membahana.


Akhirnya, cerita kami berakhir bahagia...
Kembali utuh menjadi sebuah keluarga kecil yg sederhana...
Saling berbagi kasih, cinta, dan cerita yg smpat terlewati...
Sama2 mengganti bahagia yg hilang karna perpisahan...
Dan saatnya berkata "INILAH CINTA SEJATI"...

CINTA KAMI ADALAH CINTA SEJATI, tak perduli seberapa lama takdir memisahkan raga kami, tak terpengaruh kejadian masa lalu yg terasa tak adil, tak menyalahkan sang kuasa yg tlah memberikan smua rintangan kehidupan, dan tak peduli seberapa sakitnya hati kami saat takdir berkata lain... Yang terpenting hanyalah CINTA YG TERGORES INDAH UNTUK KAMI, CINTA KAMI ADALAH CINTA SEJATI SAMPAI AKHIR CERITA, THE LAST STORY... :)

 BUKAN CERITA CINTA SEJATI NAMANYA KALO AKHIR CERITA HARUS MENGURAS AIR MATA PEDIH,,,
CERITA CINTA SEJATI JUGA TAK SELAMANYA BERAKHIR DNGAN SENYUMAN,,,
TAPI CERITA CINTA SEJATI YG BAIK AKAN BERAKHIR DNGAN KEIKHLASAN UNTK MELEPASKAN DIA YG TLAH TIADA.. :D


THE LAST STORY... :)

¤¤[The End]¤¤

Tidak ada komentar:

Posting Komentar