Sabtu, 31 Maret 2012

DOA IBU



Ketika doa-doa ibu terdengar.
Keheningan tiada lagi merayap.
Kata-kata meminta menjelajah ruang.
Kalimat-kalimat berharga terlantun penuh makna.

Setiap suara melenyap tinggalkan lirihnya.
Penuh arti, penuh makna, dan syarat pinta.
Ibu Bukan sebagai pengemis malam,
hanya sebagai hamba dengan judul peminta.

Tiada kudengar yang muluk dibalik pintanya,
hanya namaku yang terselip disana,
sejuta harapan-harapan terbaik mengiringi,
setelah itu kata syukur bagaikan zikir,

ketika terdengar...
sungguh tiada yang bisa kulakukan,
betapa mulia hati ibu dengan doanya untukku,
sungguh tiada yang bisa membungkam suara,
hanya haru membuat nada tercekat kala namaku tersebut lembut,

Huh !!!
Ibu, tiada lelahkah Mulut itu melafaskan sepikat asa untukku.

Ibu, tiada terpejamkah Mata itu, memandang semu hari kelak ku nanti.

Ibu, tiada kakukah Tangan itu, menengadah tiada malu demi aku, anakmu.


Aaahhh !
Doamu setiap malam bagaikan surat-surat QUR'AN yang begitu berarti \(^.^)/


###TERIMAKASIH IBU###

KASIHMU ADALAH CANDU RASA BAGIKU.

CINTAMU ADALAH ANUGRAH HIDUPKU.

BERHENTI MENCINTAIMU BERARTI BERHENTI BERNAFAS, TIDAK HIDUP, DAN AKHIRNYA MATI :'D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar